Apa itu LGBT

By Mustika824 242 views 1 year ago
LGBT atau GLBT adalah akronim dari ", gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. LGBT juga bisa mengacu pada sebuah gerakan atau komunitas dari individu non-heteroseksual. Sejak ditemukan istilah LGBT, maka komunitas ini tidak hanya mewakili gay saja, tetapi juga , biseksual, dan juga transgender. Menurut pengertiannya sendiri gay adalah sebutan untuk pria dengan orientasi pada sesama jenis. adalah sebutan untuk wanita yang memiliki orientasi terhadap wanita. Biseksual adalah sebutan untuk individu yang orientasi seksnya bisa pada pria dan bisa juga pada wanita. Sedangkan transgender adalah istilah untuk individu yang identitas atau ekspresi gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya ketika lahir. Istilah queer yang mengacu pada individu yang masih meragukan orientasi seksualnya sering ditambahkan di belakangan LGBT dan menjadi LGBTQ. Istilah ini baru muncul setelah tahun 1996, namun hingga saat ini LGBT adalah istilah yang masih tetap lebih populer dibandingkan dengan LGBTQ. Selain singkatan LGBTQ, terdapat juga istilah LGBTI, di mana ‘I’ mewakili kamu interseks yang merupakan situasi genetik yang membuat seseorang tidak dapat diidentifikasikan jenis kelaminnya pria atau wanita. Masih banyak perdebatan dari setiap kaum tentang haruskah bergabung dalam satu gerakan atau tidak. Tapi secara umum kini LGBT adalah istilah yang digunakan untuk mewakili kaum non-heteroseksual. LGBT memiliki lambangnya sendiri yaitu pelangi. Lambang ini dipilih karena identik dengan pergerakan zaman baru. Banyak yang beranggapan bahwa LGBT adalah sekedar perilaku yang tidak semestinya. Orientasi seseorang memang seharusnya terbentuk secara alami. Tapi ternyata orientasi ini juga bisa berubah karena berbagai faktor. Ada banyak sekali faktor yang bisa membuat seseorang memiliki orientasi yang tidak biasa. Beberapa faktor penyebab LGBT adalah sebagai berikut ini: 1. Trauma masa lalu Seseorang yang menjadi korban penyimpangan atau pelecehan , bisa berpotensi memiliki orientasi yang tidak sewajarnya. Korban yang merasa dilecehkan oleh lawan jenis bisa berpotensi merasakan trauma hingga dewasa dan cenderung mudah untuk ditarik ke dalam hubungan sesama jenis. 2. Faktor keluarga Faktor selanjutnya yang menjadi penyebab LGBT adalah faktor keluarga. Pembentukan karakter seorang individu dimulai dari lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Jika pada proses pembentukan karakternya individu tersebut dibuat bingung dengan karakternya sendiri, tentunya pembentukan orientasi seksualnya juga bisa bermasalah. Contohnya adalah seperti keluarga yang memperlakukan anak perempuan seperti anak laki-laki dan juga sebaliknya. Meskipun tidak semua kasus seperti ini menunjukkan bahwa seseorang dapat memiliki orientasi yang tidak semestinya, tetapi faktor ini tetap menjadi salah satu penyebab yang masih banyak ditemui hingga saat ini. 3. Faktor lingkungan lebih dari faktor genetis Kaum LGBT terdiri dari beberapa jenis individu dengan orientasi yang berbeda. Satu-satunya yang mendapat pengaruh dari faktor genetis adalah kaum interseks. Sedangkan untuk yang lainnya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebelumnya disebutkan bahwa faktor keluarga sangat berpengaruh pada pembentukan orientasi seseorang. Pengalaman seseorang untuk pertama kali juga bisa berpengaruh pada orientasi ke depannya. Bisa dikatakan bahwa orientasi yang menyimpang ini bisa diajarkan pada seseorang yang orientasi seksualnya normal, lebih mudah diajarkan lagi pada seseorang yang belum memiliki pengalaman sama sekali. 4. Penyalahgunaan teknologi Kecanggihan teknologi memang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Tapi jika tidak digunakan dengan bijak maka bisa menyebabkan penyimpangan orientasi . Individu dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang LGBT, tapi sayangnya informasi ini tidak didukung dengan pengetahuan yang memadai. Bahaya Jika dikatakan berbahaya atau tidak bagi kesehatan maka dapat dikatakan bahwa LGBT bisa mendatangkan beberapa risiko bagi kesehatan. LGBT memang bukan satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan penularan PMS (penyakit menular ) maupun penyakit seperti HIV/AIDS, pada pasangan heteroseksual penyakit-penyakit ini juga bisa ditularkan. Tetapi banyak studi yang sudah membuktikan bahwa penularan penyakit seperti HIV/AIDS lebih tinggi pada pasangan pria dengan pria.
Latest Videos About Us FAQ Terms of Service Copyright Cookie Privacy Contact
© 2025 Febspot. All Rights Reserved.