Pernikahan di Lombok Viral Gegara Tingkah Pengantin Wanita Disorot, Ternyata Baru Lulus SD
By Sosmeder 41 views 2 hours ago
Sebuah video pernikahan di Lombok viral di media sosial. Video itu memperlihatkan sepasang pengantin yang masih sangat muda. Ternyata, pengantin wanita baru saja lulus Sekolah Dasar (SD).
Nama pasangan ini diketahui adalah Rendi dan Yulia. Sekilas, wajah mereka terlihat masih sangat belia.
Yang menarik perhatian netizen adalah tingkah pengantin wanita. Ia berdiri di pelaminan sambil memanggil-manggil ibunya dengan suara keras.
“Mak, mak, mak,” teriaknya sambil melambaikan tangan ke arah kerumunan.
Tingkahnya ini membuat banyak netizen ikut berkomentar. Bahkan, sang pengantin pria terlihat tertawa melihat aksi istrinya.
Dalam video, Yulia juga terlihat beberapa kali merapikan bajunya sendiri. Aksinya yang polos dan lugu itu membuat netizen ikut bersimpati dan merasa prihatin.
Kepala Desa Sukaraja, Lalu Januarsa Atmaja, membenarkan pernikahan ini terjadi di desanya. Ia mengatakan, sebenarnya pernikahan ini sempat dicegah.
Tiga minggu sebelum acara pernikahan, pasangan ini sudah berencana menikah. Saat itu, pemerintah desa berhasil memisahkan mereka agar tidak jadi menikah.
"Dia sempat mau menikah dulu, 3 minggu sebelum kejadian ini. Nah pada pernikahan pertama ini sudah kita upayakan terjadi pembelasan (pemisahan) oleh Kadus dan kita berhasil melakukan pemisahan keduanya," ujar Lalu Januarsa, dikutip dari Tribun Lombok.
Namun, setelah itu Rendi membawa Yulia kabur ke Pulau Sumbawa. Mereka menghilang selama dua hari dua malam tanpa diketahui keluarga.
Setelah mereka pulang, pihak keluarga mencoba memisahkan lagi. Tapi orang tua Yulia menolak menerima anaknya kembali. Mereka merasa malu dan kecewa karena anaknya sudah dibawa kabur.
Akhirnya, kedua keluarga sepakat menikahkan mereka. Pemerintah desa pun tak bisa berbuat banyak karena sudah dua kali mencoba mencegah.
"Alasan orang tua mempelai wanita karena memang anaknya sudah dua hari dua malam dibawa itu," jelas Lalu Januarsa.
"Jadi kita dua kali sudah dua kali melakukan pemisahan. Tapi karena keduanya ndak mau jadi ya sudah kita ndak mau urus. Kita sudah upayakan berbagai macam cara karena ini anak di bawah umur kan.
"Kami dari pemerintah desa juga bilang, jangan urus kalau seperti itu. Terserah dia, kalau mau kawin anaknya silakan. Kan begitu," jelasnya.