EGIANUS KOGOYA

By Ausen Kerebea • 36 minutes ago
76 views
Egianus Kogoya 1. Kelahiran & Keluarga Lahir tahun 1999 di Distrik Mugi, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Ayahnya adalah Silas (atau Daniel Yudas) Kogoya, yang juga anggota OPM / KKB. Ayahnya pernah terlibat dalam aksi bersejarah seperti penyanderaan ekspedisi Lorentz. 2. Pendidikan Sekolah dasar di Mugi. Setelah SD, dia pindah ke Wamena untuk sekolah menengah. Semasa SMA, dia dikenal menolak menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menolak memberi hormat bendera nasional saat upacara bendera. Akhirnya dia putus sekolah (tidak menyelesaikan pendidikan menengah). 3. Karir di KKB / OPM Ia adalah komandan militer di Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM). Memimpin Kodap III Ndugama (salah satu unit KKB di wilayah Nduga). Dikenal terlibat dalam sejumlah serangan besar, termasuk penembakan pekerja proyek Trans Papua, penyanderaan guru dan tenaga medis, dan konfrontasi dengan pasukan TNI. Dia diklaim sebagai otak pembakaran pesawat Susi Air di Nduga. Dalam konflik, kelompoknya tercatat melakukan banyak aksi kekerasan: menurut Kompas.TV, sejak Desember 2017 ada 65 aksi kejahatan yang dikaitkan dengan KKB-nya dengan korban tewas 46 jiwa, baik warga sipil maupun aparat. Satgas Operasi Damai Cartenz menyatakan bahwa kelompoknya memiliki ladang ganja di Kabupaten Yahukimo untuk membiayai aktivitas dan pembelian senjata. 4. Konflik & Aksi Besar Battle of Mugi (2019): Pertempuran antara pasukan KKB di Mugi (wilayah asalnya) dengan TNI. Nduga Massacre: Pada Desember 2018, terjadi penembakan pekerja di Nduga. Kelompok KKB yang dipimpin Kogoya dikaitkan dengan konflik besar di Nduga. Nogolait Shooting (2022): Sekelompok penyerang di wilayah Nogolait (Nduga) yang dikaitkan dengan KKB Kogoya menewaskan 11 orang. Krisis Sandera Nduga (2023): KKB pimpinan Egianus Kogoya diyakini sebagai pihak penahan pilot Susi Air dalam krisis sandera yang berlangsung lama. Kontak senjata dengan TNI: Ada laporan bahwa pasukan TNI dan kelompok Kogoya pernah baku tembak; bahkan dua anggota OPM di kelompoknya tertembak oleh TNI. 5. Kekuasaan & Keanggotaan Diperkirakan memimpin sekitar 50 anggota di kelompoknya. Kelompoknya aktif di wilayah Nduga dan sekitarnya, termasuk di wilayah pegunungan Papua. Keberadaan anak buahnya terus disasar aparat: pada tahun 2023, dua anggota kelompoknya ditangkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz. Kelompoknya diduga memiliki senjata laras panjang dan persenjataan cukup berat menurut laporan.
Latest Videos Monetization Terms of Service About Us Copyright Cookie Privacy Contact
© 2025 Febspot. All Rights Reserved.